Refleksi Pribadi tentang Motivasi dan Etika Berwirausaha

 Refleksi Pribadi tentang Motivasi dan Etika Berwirausaha


Nama: Ridho Fiambri Putra


1. Pendahuluan


Nama saya Ridho Fiambri Putra. Sejak kecil saya sudah akrab dengan dunia bisnis karena ayah saya adalah seorang pebisnis yang memiliki toko celana. Dari ayah, saya belajar banyak tentang arti kerja keras, ketekunan, serta cara menghadapi berbagai tantangan dalam usaha. Melihat semangat dan kesungguhan beliau membuat saya tertarik untuk mengikuti jejaknya. Dunia wirausaha bagi saya bukan hanya tentang mencari keuntungan, tetapi juga tentang kemandirian dan tanggung jawab terhadap diri sendiri dan orang lain.


2. Motivasi Pribadi


Motivasi saya untuk berwirausaha berasal dari dua sisi, yaitu motivasi internal dan motivasi eksternal.

Dari sisi internal, saya memiliki passion dalam bidang bisnis dan fashion, khususnya dalam penjualan pakaian pria seperti celana. Saya ingin mengembangkan kemampuan dalam berjualan, berinovasi, serta menciptakan peluang usaha sendiri. Cita-cita saya adalah memiliki toko atau brand sendiri yang dikenal karena kualitas dan pelayanan yang baik.

Dari sisi eksternal, saya terdorong oleh dukungan keluarga, khususnya ayah saya yang menjadi panutan dalam berwirausaha. Selain itu, kondisi ekonomi dan peluang pasar juga menjadi faktor pendorong bagi saya untuk belajar mandiri dan berusaha menciptakan lapangan kerja bagi diri sendiri dan orang lain.


3. Makna Tanggung Jawab Sosial


Saya memaknai tanggung jawab sosial sebagai kewajiban moral seorang wirausahawan untuk memberikan manfaat kepada masyarakat. Dalam pandangan saya, seorang pengusaha tidak hanya berfokus pada keuntungan, tetapi juga perlu memperhatikan kesejahteraan karyawan, pelanggan, dan lingkungan sekitar. Jika kelak saya memiliki usaha sendiri, saya ingin berkontribusi dengan cara menjaga harga tetap wajar, memberikan pelayanan yang jujur, serta membuka lapangan kerja bagi orang lain. Selain itu, saya juga ingin menyisihkan sebagian hasil usaha untuk kegiatan sosial seperti membantu masyarakat kurang mampu.


4. Nilai Etika dan Prinsip Bisnis


Bagi saya, etika adalah pondasi utama dalam menjalankan bisnis. Nilai-nilai yang saya anggap penting antara lain kejujuran, tanggung jawab, dan transparansi. Kejujuran harus dijaga agar pelanggan percaya dan merasa puas. Tanggung jawab berarti menjalankan usaha dengan disiplin dan tidak merugikan pihak lain. Sementara transparansi mencerminkan sikap terbuka dalam segala urusan, baik terhadap pelanggan maupun mitra bisnis. Dengan memegang teguh nilai-nilai tersebut, saya percaya bisnis yang dijalankan akan bertahan lama dan memiliki reputasi baik.


5. Tantangan dan Strategi Menghadapinya


Dalam berwirausaha tentu akan ada banyak tantangan, seperti persaingan pasar, perubahan tren, serta risiko kerugian. Saya menyadari bahwa dunia bisnis tidak selalu berjalan mulus, namun hal itu justru menjadi bagian dari proses pembelajaran. Strategi saya untuk menghadapinya adalah terus belajar, berinovasi, dan beradaptasi dengan perkembangan zaman. Saya juga akan menjaga integritas serta tanggung jawab sosial agar usaha yang saya jalankan tetap berjalan dengan etis dan profesional.


6. Kesimpulan


Dari refleksi ini, saya belajar bahwa berwirausaha bukan hanya tentang mencari keuntungan, melainkan juga membangun nilai, karakter, dan kepedulian sosial. Saya ingin menjadi wirausahawan yang jujur, bertanggung jawab, dan mampu memberikan manfaat bagi masyarakat. Dengan menjunjung tinggi etika dan tanggung jawab sosial, saya percaya usaha yang saya jalankan nantinya akan membawa kebaikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Big Data dan AI: Cara Teknologi Mendisrupsi Konsep Kewirausahaan Konvensional

Analisis Studi Kasus Keberhasilan dan Kegagalan Wirausaha di Indonesia: Gojek dan Berrybenka

Teknik Mesin untuk Inovasi, Bisnis untuk Masa Depan